Laman

19 Februari 2013

FBI Ternyata Juga Download Film dan TV Show Bajakan via Torrent

BitTorrent atau biasa dikenal sebagai Torrent banyak digunakan oleh masyarakat dunia dalam sharing data. Tercatat hingga jutaan orang setiap hari memakai jaringan Torrent di seluruh penjuru bumi. Bahkan tempat dimana seharusnya mereka memerangi pembajakan ternyata juga ikut melakukan download via jaringan P2P (peer to peer).

Data terbaru menunjukkan bahwa ada oknum FBI di Divisi Criminal Justice Information Services melakukan sharing Film dan TV Show dengan pengguna lain. Hal ini tentu saja sangat mengejutkan, pihak berwenang yang seharusnya menumpas pembajakan atau konten ilegal ternyata ikut berpartisipasi di dalamnya.

"It's growing threat-especially with the rise digital technologies and Internet file sharing network," tertulis di situs remi FBI. Pembajakan online adalah kejahatan serius menurut FBI. Mereka selama beberapa tahun telah terlibat dalam banyak kasus yang terkait dengan pembajakan. Contoh yang masih hangat, investigasi yang dilakukan FBI terhadap Megaupload, dimana seorang agen FBI menggunakan "undercover computer" untuk menelusuri situs file hosting.

Namun pada kenyataannya, terdapat oknum FBI yang kini ikut nimbrung dalam jaringan Torrent untuk berbagi konten ilegal. Hal ini dibuktikan dari hasil monitoring ScanEye, mereka menemukan beberapa link BitTorrent berasal dari IP addresses yang terdaftar atas nama FBI Criminal Justice Information Services Devision.

FBI Ternyata Juga Download Film dan TV Show Bajakan via Torrent

Dari data di atas terdapat kepentingan tertentu dalam download Film dan Acara TV pada FBI. Beberapa judul yang relevan dengan komunitas intelijen seperti "Homeland", "The Girl Who Played with Fire", "The Good Wife" dan "Dexter".

Torrent Freak kemudian mengasumsikan bahwa pegawai FBI yang mendownload konten ilegal ini hanya semata untuk hiburan pribadi. Sebagaimana terjadi pada anggota kongres Departement of Justice USA dan Movies Studio. Opsi lain adalah FBI melakukan download sebagai bagian dari investigasi yang sedang mereka lakukan. Akan tetapi hal tersebut tidaklah mungkin, sebab berdasarkan pemantauan Scan Eye menunjukkan bahwa download itu tersebar dalam beberapa bulan. Atau ... mungkin juga Kim Doctom, pentolan Megaupload yang melakukan balas dendam dengan mengirim kembali IP Addresses palsu ke FBI. Ha ... ha... ha ... ada-ada saja.

Tapi menurut kita orang awam, tidak di Indonesia ... tidak pula di USA ada maling teriak maling, koruptor memberi komando berantas korupsi. Nah ... bagaimana menurut anda ???

Sumber : TorrenFreak


Baca juga :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar